Rabu, November 19, 2008

Perfilman Indonesia

Film merupakan karya seni yang sudah menjamur di dunia. Kini film bukan lagi sebuah barang baru di mata masyarakat. Untuk Film sendiri adalah seni berupa gambar hidup. Film memang merupakan seni paling diminati oleh masyarakat zaman sekarang. Tak terkecuali bagi Negara kita, Indonesia.

Perfilman Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Film ini dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung. Film Indonesia sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain. Pada tahun-tahun itu acara Festival Film Indonesia masih diadakan tiap tahun untuk memberikan penghargaan kepada insan film Indonesia pada saat itu. Tetapi karena satu dan lain hal perfilman Indonesia semakin jeblok pada tahun 90-an yang membuat hampir semua film Indonesia berkutat dalam tema-tema yang khusus orang dewasa. Pada saat itu film Indonesia sudah tidak menjadi tuan rumah lagi di negara sendiri. Film-film dari Hollywood dan Hong Kong telah merebut posisi tersebut. Keterpurukan tersebut antra lain disebabkan karena tema film yang monoton. Dulu film-film Indonesia hanya sekedar tema horor dan film panas yang tidak pantas ditonton anak usia sekolah. Karena tema yang itu-itu saja, maka perfilman kita kurang mendapat perhatian. Bahkan perfilman bangsa kita ini sempat mengalami keterpurukan. Selain tema yang monoton, pemain dalam filmya pun tidak mengalami regenerasi. Pemain dalam film hanya aktor dan aktris yang sudah memiliki nama besar dalam dunia perfilman. Jarang sekali tampil pemain-pemain muda yang baru. Selain itu gambar yang ditampilkan dalam film masih berwarna hitam putih. Dua hal tersebut merupakan salah satu faktor penyebab kurangnya dunia perfilman kita.

Seiring berjalannya waktu, perfilman Indonesia mulai bangkit dan mengalami kemajuan. Kini tema yang disuguhkan dalam perfilman kita mulai beragam. Mulai dari tema percintaan, komedi, petualangan, horror dan lainnya. Pemain yang ditampilkan bukan lagi pemain berusia lanjut tapi pemain-pemain muda yang baru yang tak kalah berbakat. Telah terjadi regenerasi dalam perfilman kita. Bahkan pemain-pemain berusia muda telah menguasai dunia perfilman Indonesia.

Tidak ada komentar: